Friday, March 29, 2013

Survey Psikologi / Ruang Lingkup Kampus IT

Pada tanggal 27 Maret 2013 – 28 Maret 2013, saya mengadakan survey secara online mengenai ‘Survey Psikologi / Ruang Lingkup Kampus IT’. Survey tersebut bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum dan juga untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan antara Psikologi dan IT.

Ruang Sampel yang saya ambil dari survey kali ini adalah mahasiswa Teknologi Informasi USU dari berbagai angkatan. Jumlah responden nya adalah hanya 9 orang.  Tapi tidak bertambah juga.  Maka dari itu saya baru bisa post hasil nya ini. Jam segini.

Terdapat beberapa pertanyaan. Antara lain:

1. Saat pertama melihat kampus TI apa sensasi anda mengenai kampus dan lingkungan kampus?
 Dari hasil survey, mengatakan anak IT pintar-pintar bawa laptop kemana mana.

2. Saat pertama melihat kampus TI apa persepsi anda mengenai kampus dan lingkungan kampus?
 Dari hasil survey, mengatakan gedung IT bagus rapi, nyaman, menarik, dan bersih.

3. Bagaimana menurut anda ruang lingkup belajar kita di kampus?
 Survey tersebut memiliki hasil seperti dibawah ini 












4. Apakah pengaruh lingkungan kampus dengan efektifitas belajar anda?
 Dari hasil survey, kampus yang bagus dan nyaman dapat meningkatkan efektifitas belajar, menambah  konsentrasi mahasiswa, menambah semangat belajar juga.


5. Anda memilih apa?
 Survey tersebut memiliki hasil seperti dibawah ini 







6. Berikan alasan anda dari pertanyaan diatas!
Banyak yang memilih dosen yang mengajar disiplin dan ruang kampus yang nyaman karena lebih enak menerima pelajaran dan mudah di mengerti, semangat untuk ke kampus. tidak jenuh.


7. Dan untuk membantu proses belajar mengajar apakah teman anda berpengaruh terhadap pembelajaran yang telah di ajarkan dosen?









8. Berikan alasan anda dari pertanyaan di atas!
 Survey yang mengatakan YA karena teman dapat menyokong kita dalam perkuliahan. Membantu kita saat  diskusi, membantu kita pada saat ada pelajaran atau topik yg kita tidak mengerti.



TESTIMONI:

Menurut saya, dengan survey seperti ini, kita dapat lebih mudah menyampaikan pendapat dan alasan mengenai sesuatu, dan juga lebih efektif dan efisien dalam mengerjakan nya.

Survey ini bisa juga menjadi suatu pembelajaran yang lebih baik lagi ke depannya karena dengan melihat tanggapan seseorang, kita dapat menilai dan mengambil sisi positifnya ke arah yang lebih baik lagi dan baik lagi.

Demikianlah hasil analisis dari saya. Maaf jika ada kekurangan dan kesalahan. Ini juga masih dalam tahap pembelajaran. Semoga bisa lebih baik kedepannya. Amin.

Thursday, March 28, 2013

Belajar Laten

Judul Kata Kunci : Belajar Laten 

Urutan Kelompok : Kelompok 9 

Nama Anggota Kelompok :

                                          Trian Saputra - 111402019
                                          Dina fadhillah - 111402025
                                          Herimelda Hutagaol - 111402037
                                          Bernike Purba - 111402059
                                          Erick Fernandes - 111402099


Edward Chance Tolman atau yang biasa dikenal dengan nama Tolman (1886-1959) lahir di Newton, Massachusetts. Ia memperoleh gelar Master of Art (1912) dan doktornya di Universitas Harvard pada bidang psikologi. Lalu ia mengajar di Universitas Northwestern (1915-1918). Ia adalah seorang behavioris secara metodologi dan teoris kognitif dalam hal metafisik. Dengan kata lain, ia belajar behavior untuk menentukan proses kognitif. Dan ia merupakan penengah bagi para behavioris S-R dengan para psikolog yang memandang belajar sebagai proses kognitif.

Contoh yang berhubungan dengan mahasiswa TI :
Untuk membuat suatu sistem orang TI/IT perlu waktu berpikir yang sangat lama untuk dapat merealisasikan sistem yang akan di buatnya tersebut

Tuesday, March 19, 2013

Sensasi dan Persepsi


Sensasi dan persepsi adalah dua kata yang mungkin sudah tidak asing lagi didengar, kata yang saling berhubungan namun memiliki arti yang berbeda. Sensasi adalah proses penginderaan rangsangan inderawi (indera penciuman, pengelihatan, pembau, peraba dan perasa), sedangkan persepsi adalah organisasi dan intepretasi sensasi sehingga individu dapat memaknai peristiwa di lingkungannya. Sensasi dan persepsi sangat erat sekali hubungannya dalam kehidupan manusia, karena hampir semua aspek dalam kehidupan manusia melibatkan sensasi dan persepsi. Dengan persepsi manusia memandang lingkungan disekitarnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan fenomena yang sering kali dimaknai berbeda setiap orangnya. Sebagai contoh ketika kita bertemu pertama kali dengan orang lain pasti kita sudah memiliki persepsi tertentu, entah itu persepsi yang baik atau jelek yang setiap orang akan berbeda dalam memberikan kesan pertamanya tersebut. Contoh lain ketika kita sedang berdiri direl kereta api, semakin jauh kita memandang rel tersebut akan terlihat seperti mengecil kesatu titik. Contoh diatas menunjukan bahwa kita akan membentuk suatu persepsi dengan memperhatikan stimulus yang ada di lingkungan sekitar kita. Masih banyak sekali pengalamam dalam kehidupan kita sehari-hari yang mungkin menimbulkan persepsi yang berbeda.

sekian ~