Wednesday, July 10, 2013

PSIKOLOGI......????? APA ITU......?????

   Suka dengarin curhat teman? Selalu ingin tahu apa yang dirasakan seseorang? Pengen banget menyelesaikan masalah orang lain-entah itu teman, saudara, bahkan orang yang belum kita kenal? Atau kamu  juga tertarik untuk mendalami masalah umum yang terjadi di sekitar kamu?
       
     Nah, kalau memang suka, kenapa nggak jadi psikolog, saja? Dengan menjadi psikolog, kamu nggak hanya bisa mengenal dirimu sendiri, tetapi kamu juga akan memahami diri banyak orang . secara langsung, kamu dapat mempelajari karakter banyak orang. Hal ini bukan tak mungkin akan melahirkan banyak pertemanan. Maka tak heran kalau psikolog itu biasanya memiliki banyak teman. Banyak juga psikolog yang namanya melambung karena banyak menangani kasus-kasus yang sedang mencuat. Yang lebih mengasyikkan, beberapa psikolog popularitasnya bisa sejajar dengan artis, lho! 

     Sebelum lebih jauh membahas tentang dunia psikolog , nggak ada salahnya kita mengenal lebih lanjut, seperti apakah dunia psikolog itu? Psikolog adalah orang yang membantu menangani problema atau masalah yang berkaitan dengan psikis seseorang. Psikis artinya sesuatu yang ada di dalam jiwa atau diri manusia , seperti pikiran, emosi, dan perilaku.

     Mungkin kamu bertanya-tanya, samakah psikolog dengan psikiater? Jawabannya adalah tidak! Meski sama-sama mempelajari masalah-masalah klinis kejiwaan, keduanya merupakan profesi yang berbeda. Psikiater umumnya menangani kasus-kasus klinis yang tingkatannya lebih berat, bahkan umumnya membutuhkan obat-obatan. Sedangkan psikolog umumnya menangani kasus –kasus yang hanya memerlukan penanganan melalui psikoterapi.

     Selain psikiater, psikolog juga bekerja sama dengan neurolog atau dokter ahli saraf. Karena tak jarang masalah-masalah yang ditangani oleh psikolog berkaitan erat dengan emosi atau pikiran yang berhubungan dengan neurofaal atau masalah saraf.

      Psikologi berasal dari kata Yunani yaitu psyche dan logos. Psyche artinya napas kehidupan yang berupa jiwa atau roh. Sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psikologi bisa juga diartikan sebagai studi ilmiah mengenai perilaku dan proses mental.

     Dalam perkembangannya, psikologi lebih mengarah pada pembahasan atau pengkajian sisi-sisi manusia dari segi yang bisa diamati. Mengapa? Karena jiwa manusia bersifat abstrak sehingga tidak dapat diamati secara empiris. Padahal objek kajian setiap ilmu harus dapat diobservasi dengan pancaindra. Walaupun besar kemungkinannya gerak-gerik lahiriah seseorang belum tentu menggambarkan keadaan jiwa yang sebenarnya, namun secara tradisional, psikologi lazim diartikan sebagai satu bidang ilmu yang mencoba mempelajari perilaku manusia.     

    Para ahli psikologi belakangan ini juga cenderung menganggap psikologi sebagai suatu ilmu yang mencoba mengkaji proses akal manusia dan segala manifestasinya yang mengatur perilaku manusia tersebut. Tujuan pengkajian akal ini adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol perilaku manusia.

   Psikologi yang mentalistik melahirkan aliran yang disebut psikologi kesadaran. Tujuan utama aliran psikologi kesadaran adalah mencoba mengkaji proses pikiran akal manusia dengan cara melakukan intropeksi atau mengkaji diri sendiri. Oleh karena itu, psikologi kesadaran lazim juga disebut psikologi introspeksionisme. Psikologi ini merupakan proses kerja akal dengan cara melihat kedalam diri sendiri setelah suatu rangsangan terjadi.

      Psikologi yang behavioristik melahirkan aliran yang disebut psikologi perilaku. Tujuan utama ppsikologi ini adalah mencoba mengkaji perilaku manusia yang berupa reaksi apabila suatu rangsangan terjadi dan selanjutnya bagaimana mengawasi dan mengontrol perilaku itu.

      Psikologi yang kognifistik dan lazim disebut juga p sikologi kognitif mencoba mengkaji proses-proses kognitif manusia secara ilmiah. yang dimaksud proses kognitif adalah proses akal manusia yang bertanggung jawab untuk mengatur pengalaman dan perilaku manusia. Terdapat perbedaan psikologi kognitif dengan psikologi kesadaran. Menurut paham mentalisme, proses-proses akal itu berlangsung setelah terjadinya rangsangan. Sedangkan menurut psikologi kognitif , proses akal itu dapat terjadi karena adanya kekuatan dari dalam, tanpa ada rangsangan terlebih dahulu.

       Karena para ahli jiwa punya penekakan yang berbeda-beda, maka defenisi yang dikemukakan tentang ilmu psikologi juga berbeda. Dr. Singgih Dirgagunarsa mengatakan bahwa ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Agar kamu lebih mudah memahami, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan seseorang, termasuk sikap, perilaku, sifat kemampuan berpikir, kemampuan bertindak, dan lain-lain yang mempengaruhi kehidupan manusia itu pada umumnya.

     Psikologi tidak mempelajari jiwa atau mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak. Tetapi psikologi membatasi untuk mengkaji manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut. Yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat juga didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
         
       Psikologi juga termasuk ilmu pengethuan ilmiah, karena psikologi memenui syarat-syarat sebagai suatu ilmu pengatahuan ilmiah.

     Psikologi merupakan sebuah kajian ilmiah menggunakan metode ilmiah untuk menjelaskan perilaku manusia dan proses berpikir secara obyektif dan terpercaya, dan bukannya memberikan penjelasan dari hasil intuisi semata (hanya menggunakan perasaan) atau spekulasi (perkiraan).

        Psikologi juga banyak mempelajari perilaku manusia yang tampak, seperti cara berpikir, cara betingkah laku, dan lain-lain. Selain itu, psikologi juga mempelajari proses mental dan kejadian-kejadian biologis yang berada dibalik perilaku mauisa, dengan mempertimbangkan faktor sejarah ekonomi, sosial, dan budaya.

       Banyak yang bertanya, sebenarnya apa sajakah yang dipelajari oleh bidang yang satu ini? Yang jelas, jika kamu belajar psikologi akan mempelajari perilaku manusia yang tampak dan bisa diamati secara langsung. Contohnya menangis, tertawa, marah atau kegiatan seperti belajar, bergerak, dan lain-lain. Kamu juga akan mempelajari proses mental atau perilaku yang tidak tampak, misalnya proses berpikir, merasakan dan mengingat. Selain itu, psikologi juga mempelajari kejadian-kejadian biologis yang berada dibalik perilaku manusia.

       Intinya, ilmu psikologi itu mencoba memahami suatu permasalahan. Dalam hal ini, umumnya psikolog mengajukan berbagai pertanyaan. Melalui pertanyaan ini kemudian dicari jawabannya dengan berbagai metode/cara. Metode tersebut antara lain meliputi eksperimen, baik di laboratorium maupun dilapangan. Selain itu psikolog juga menggunakan metode observasi, wawancara, survei dan studi kasus. Dengan demikian, psikologi berperan sebagai pembuka pintu bagi pemecahan sebuah masalah.

       Hasil dari kegiatan di atas kelak akan digunakan untuk mengamati, menyebutkan, menjelaskan, dan memprediksi perilaku selanjutnya. Untuk membantu terlaksananya fungsi psikologi itu digunakan metodedan data-data di atas. Aplikasi atau penerapan dari hasil ini yang jelas ada di berbagai bidang kehidupan. Tujuannya tentu saja untuk membantu dan memudahkan pekerjaan manusia. Contohnya adalah sebagai berikut: dengan memehami proses dan cara manusia belajar, para pendidik dapat merangcang sebuah sistem belajar yang efektif, misalnya melalui penataan kelas atau menciptakan berbagai jenis permainan untuk dimainkan di kelas-kelas di TK atau SD.

     Psikologi juga dapat diaplikasikan di bidang industri. Misalnya penataan ruang kerja dengan mempertimbangkan faktor psikologis, seperti kebutuhan interaksi, kelelahan, perhatian, serta konsentrasi. Pada bidang yang lebih khusus lagi, misalnya kesehatan mental, psikologi telah memberikan jalan keluar bagi banyak orang untuk menemukan pemecahan masalah yang mereka hadapi sehari-hari.

         Psikologi adalah ilmu yang masih sangat muda. Karena itulah belum banyak pertanyaan tentang perilaku dan permasalahan manusia yang dapat dijawab dan diselsaikan oleh psikologi. Jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu pasti atau alam, maka psikologi atau ilmu kejiwaan ini bisa dikatakan sebagai ilmu yang kurang tegas. Mengapa demikian?

           Menurut Drs. H. Abu Ahmadi, penulis buku Psikologi Umum, psikologi dikatakan “ilmu yang kurang tegas” karena ilmu ini mengalami perubahan, perubahan, tumbuh, dan berkembang untuk mencapai kesempurnaan. Menurutnya, karena sifatnya yang abvstrak, maka kita dapat mengetahui jiwa secara wajar, melainkan kita hanya mengenalinya saja. Jiwa adalah sesuatu yang tidak tampak, tidak dapat dilihat oleh diri kita.. Demikian pula hakikat jiwa, tidak seorang pun dapat mengatahuinya. Manusia bisa mengetahui kondisi jiwa seseorang hanya dengan mengamati tingkah lakunya. Tingkah laku itulah yang merupakan kenyataan jiwa yang dapat kita lihat dari luar.

          Contohnya adalah seseorang yang menangis. Kenyataannya, jiwanya sedang bersedih. Mungkin ada sebuah kejadian yang membuatnya terluka, menderita, atau sakit hati sehingga kondisi itu diungkapkan dengan air mata. Kondisi tersebut akhirnya terbaca oleh kita, sehingga kita mengetahui bahwa orang tersebut sedang berduka. Nah pernyataan jiwa itu kita namakan gejala jiwa, di antaranya terdiri dari mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan sebagainya. Dari situlah orng kemudia membuat defenisi bahwa ilmu jiwa yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
         
         Secara umum psikologi iitu diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau gejala-gejala jiwa manusia. Namun, para ahli banyak mempunyai penekakan berbeda-beda pula. Di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Dr.Singgih Dirgagunarsa, bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sementara itu, filsuf Yunani Plato dan Aristoteles menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya samapi akhir. Lalu John Bradus Watson memandang psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari yang tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode observasi yang objektif serta rangsangan dan jawaban (respons).

         Meski terjadi perbedaan defenisi ilmu psikologi oleh para ahli psikologi, namun kita tetap sepakat bahwa ilmu psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.


Sumber : Dennis G. Fitriyan. 2012. Bekerja Sebagai Pikolog referensi bimbingan karier. Solo. Esensi.

No comments:

Post a Comment